PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEBANGSAAN
MATA PELAJARAN: IPS
KELAS: VIII
Tujuan Pembelajaran
Melalui blog ini, diharapkan mampu:
1. Menjelaskan Pengertian dan Bentuk-bentuk dan Faktor-faktor
2. Menjabarkan Pluralitas Masyarakat Indonesia
3. Mengetahui Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial
Uraian Materi
Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Kata sosial pada istilah tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang atau lapisan yang satu ke lapisan yang lain. seseorang yang mengalami perubahan kedudukan(status) sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut mobilitas sosial.
B. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
a. Mobilitas Vertikal
1) Mobilitas Vertikal Ke Atas (Social Climbing)
Social Climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang atau naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi. Contoh, seorang karyawan yang karena prestasi nya dinilai baik kemudian berhasil menduduki sebagai kepala bagian, manajer, bahkan direktur suatu perusahaan.
2) Mobilitas Vertikal ke Bawah ( Social Sinking )
Social sinking adalah proses penurunan statuta atau kedudukan seseorang. Proses social sinking seringkali menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajiban nya. Contoh, seorang pegawai diturunkan pangkatnya karena melanggar aturan sehingga ia menjadi pegawai biasa. Social sinking dapat terjadi karena berhalangan melaksanakan tugas, memasuki pensiun, turun jabatan, atau dipecat. Social sinking, merupakan pergerakan atau perubahan status sosial dari atas ke bawah.
b. Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas sosial merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang.
Contoh, yaitu kejadian yang menimpa pak Zaenuri sebagai seorang kepala sekolah di sekolah A tetapi dipindahkan ke sekolah lain tetapi tetep sebagai kepala sekolah.
1. Faktor pendorong
a. Faktor Struktural
Dengan sistem demokrasi, setiap warga negara Indonesia dapat mencapai status sosial berupa jabatan politik yang tinggi. Seperti semua presiden yang memerintah RI seperti Sukarno, Suharto, Bj Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Rakyat biasa sebagaimana ketujuh tokoh diatas menjadi presiden bukan karena turunan presiden, tetapi dipilih oleh rakyat.
Struktur masyarakat Indonesia sangat terbuka. Orang miskin dapat mengalami mobilitas sosial setinggi-tingginya, bahkan menjadi presiden.
b. Faktor Individ
Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dua orang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relatif setara belum tentu menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas. Sebagai contoh, dua orang sarjana dari perguruan tinggi yang sama-sama melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Hanya satu orang yang diterima karena dianggap memiliki ambisi dan komitmen hidup.
c. Faktor Sosial
Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orangtua nya. Saat ia dilahirkan tidak ada satu manusia pun yang dapat memilih status. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orang tuanya, ia dapat mencari kedudukan nya sendiri dilapisan sosial yang lebih tinggi.
d. Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Coba kalian perhatikan disekeliling anda. Dengan kondisi ekonomi yang baik mereka mudah untuk memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lain nya.
e. Faktor Politik
Bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki stabilitas politik yang baik sehingga pemimpin dapat menjalankan roda pembangunan dengan baik. Berbeda jauh dengan kondisi pada tahun 1945-1950, dimana Belanda masih menguasai Indonesia sehingga memilih perang baru.
f. Kemudahan dalam Akses Pendidikan
Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang melakukan pergerakan/mobilitas sosial.
Pada zaman penjajahan, pendidikan sulit didapat bangsa Indonesia. Akibatnya masyarakat terkungkung dalam kebodohan. Penduduk Indonesia yang dapat membaca dan menulis pada akhir masa penjajahan Jepang tidak lebih dari 10%.
Bagaimana dengan pendidikan di Indonesia sekarang? Kalian patut bersyukur karena rakyat Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan. Untuk pendidikan SD dan SMP, negara telah membebaskan biaya dasar pendidikan. Walaupun demikian, tentu bukan pendidikan gratis. Sebab, kalau ingin mutu sekolah semakin baik, tentu diperlukan biaya yang tinggi juga.
Bagaimana pendidikan di perguruan tinggi? Selain berbagai beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi dan mahasiswa miskin selama menempuh pendidikan, pemerintah juga menyediakan beasiswa yang diberikan pada saat mahasiswa mendaftar di perguruan tinggi.
2. Faktor Penghambat
a. Kemiskinan
Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit. Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Akibatnya, tingkat kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan terbatas. Dengan hilangnya kemiskinan, dengan sendirinya masyarakat akan mudah mengakses berbagai fasilitas dasar dan memudahkan mobilitas.
b. Diskriminasi
Diskriminasi berarti pembeda perlakuan karena alasan perbedaan suku, agama, rasa, golongan, dengan begitu dapat menghambat mobilitas.
1. Pengertian Pluralitas
Masyarakat indonesia dikenal sebagai masyarakat religius. Beberapa agama dan banyak suku bangsa dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Kata “plural” berasal dari bahasa inggris yang artinya “jamak”, sednagkan “pluralitas” berarti kemajemukan. Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti yang sama dengan kemajemukan masyarakat Indonesia.
1) Perbedaan Agama
Ada banyak agama yang ada di Indonesia seperti agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, Konguchu yang berbeda-beda tempat persembahayangan nya dan kepercayaannya.
2) Perbedaan Budaya
Apa saja yang mempengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia? Banyak hal yang memengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia.
3) Perbedaan Lokasi
Dengan wilayah daerah Indonesia yang beragam, contoh masyarakat Jawa dan Kalimantan dengan perbedaan kondisi alam yang berbeda menyebabkan perbedaan hasil budaya.
4) Perbedaan Agama/Keyakinan
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa agama di Indonesia banyak, misalnya Hindu Budha yang banyak meninggalkan kebudayaan seperti patung, dan relif pada dinding candi.
5) Perbedaan Suku
Bangsa Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik suku bangsa. suku sunda, suku Melayu, dan suku Madura secara berurutan adalah kelompok terbesar berikutnya di negara ini.
6) Perbedaan Pekerjaan
Pekerjaan ada formal dan non formal, biasanya pekerjaan formal terkait dengan aturan contoh guru sedangkan pekerjaan non formal yang tdiak terikat dengan waktu contoh tukang bakso keliling. Keberegaman budaya telah memberikan manfaat besar bagi bangsa ini contohnya dalam bidang bahasa. Potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata di Indonesia, yang bisa mendatangkan devisa.
2. Peran dan Fungsi Keberagaman Budaya
Tarian daerah sebagai salah satu kekayaan seni budaya bangsa Indonesia menjadi salah satu daya tarik bangsa-bangsa asing. Kekayaan kesenian berupa tarian daerah menjadi salah satu daya pikat wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Berikut peran dan fungsi keberagaman budaya dalam pembangunan nasional:
a. Sebagai Daya Tarik Bangsa Lain
Kebudayaan yang masih berkembang di Yogyakarta merupakan salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Yogyakarta.
b. Mengembangkan Kebudayaan Nasional
Sebagai contoh adalah Batik, karena batik adalah hasil dari budaya lokal yang dapat memperkenalkan ke mancanegara dan dapat mengembangkan kebudyan nasional.
c. Tertanamnya sikap Toleransi
Perbedaan kebudayaan adalah hal biasa, tidak perlu dipertentangkan. Setiap budaya ingin dikembangkan. Perlu sikap saling mendukung serta kebersamaan dalam upaya mengembangkan kebudayaan. Kebudayaan Indonesia bukan milik satu suku bangsan, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.
d. Mendorong Inovasi Kebudayaan
Inovasi kebudayaan adalah pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik. Bentuk-bentuk inovasi kebudayaan dapat terjadi karena akulturasi dan similasi.
Menurut Robert M.Z, Lawang, Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya.
2. Faktor-faktor Penyebab Konflik Sosial
a. Perbedaan Individu
b. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
c. Perbedaan kepentingan
d. Perubahan-Perubahan Nilai yang Cepat
3. Akibat-akibat Konflik Sosial
a. Meningkatnya Solidaritas Sesama Anggota Kelompok
b. Retaknya Hubungan Antarindividu atau Kelompok
c. Terjadinya Perubahan Kepribadian para Individu
d. Rusaknya Harta Benda dan bahkan Hilangnya Nyawa Manusia
e. Terjadinya akomodasi, Dominasi, Bahkan Penaklukan Salah Satu Pihak yang Terlibat dalam Pertikaian.
4. Cara Menangani Konflik
1) Menghindar
2) Memaksakan Kehendak
3) Menyesuaikan Kepada Keinginan Orang Lain
4) Tawar Menawar
5) Kolaborasi
5. Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.
6. Bentuk-bentuk integrasi sosial:
a. Integrasi normatif: integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat.
b. Integrasi fungsional: integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat.
Integrasi koersif: integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan.
7. Proses integrasi dilakukan melalui dua hal, yaitu:
1) Asimilasi: bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap kebudayaan.
2) Akulturasi peroses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru) sehingga kebudayaan asing(baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat aslimkebudayaan penerima.
2. Mengapa kemiskinan menjadi faktor penghambat mobiltas sosial?
3. Bagaimana perbedaan agama di Indonesia?
4. Sebutkan dan jelaskan peran dan fungsi keberagaman budaya dalam pembangunan nasional?
5. Jelaskan proses integrasi?
Social sinking adalah proses penurunan statuta atau kedudukan seseorang. Proses social sinking seringkali menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajiban nya. Contoh, seorang pegawai diturunkan pangkatnya karena melanggar aturan sehingga ia menjadi pegawai biasa. Social sinking dapat terjadi karena berhalangan melaksanakan tugas, memasuki pensiun, turun jabatan, atau dipecat. Social sinking, merupakan pergerakan atau perubahan status sosial dari atas ke bawah.
b. Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas sosial merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang.
Contoh, yaitu kejadian yang menimpa pak Zaenuri sebagai seorang kepala sekolah di sekolah A tetapi dipindahkan ke sekolah lain tetapi tetep sebagai kepala sekolah.
C. Bentuk-bentuk Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial
1. Faktor pendorong
Dengan sistem demokrasi, setiap warga negara Indonesia dapat mencapai status sosial berupa jabatan politik yang tinggi. Seperti semua presiden yang memerintah RI seperti Sukarno, Suharto, Bj Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Rakyat biasa sebagaimana ketujuh tokoh diatas menjadi presiden bukan karena turunan presiden, tetapi dipilih oleh rakyat.
Struktur masyarakat Indonesia sangat terbuka. Orang miskin dapat mengalami mobilitas sosial setinggi-tingginya, bahkan menjadi presiden.
b. Faktor Individ
Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dua orang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relatif setara belum tentu menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas. Sebagai contoh, dua orang sarjana dari perguruan tinggi yang sama-sama melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Hanya satu orang yang diterima karena dianggap memiliki ambisi dan komitmen hidup.
c. Faktor Sosial
Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orangtua nya. Saat ia dilahirkan tidak ada satu manusia pun yang dapat memilih status. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orang tuanya, ia dapat mencari kedudukan nya sendiri dilapisan sosial yang lebih tinggi.
d. Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Coba kalian perhatikan disekeliling anda. Dengan kondisi ekonomi yang baik mereka mudah untuk memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lain nya.
e. Faktor Politik
Bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki stabilitas politik yang baik sehingga pemimpin dapat menjalankan roda pembangunan dengan baik. Berbeda jauh dengan kondisi pada tahun 1945-1950, dimana Belanda masih menguasai Indonesia sehingga memilih perang baru.
f. Kemudahan dalam Akses Pendidikan
Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang melakukan pergerakan/mobilitas sosial.
Pada zaman penjajahan, pendidikan sulit didapat bangsa Indonesia. Akibatnya masyarakat terkungkung dalam kebodohan. Penduduk Indonesia yang dapat membaca dan menulis pada akhir masa penjajahan Jepang tidak lebih dari 10%.
Bagaimana dengan pendidikan di Indonesia sekarang? Kalian patut bersyukur karena rakyat Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan. Untuk pendidikan SD dan SMP, negara telah membebaskan biaya dasar pendidikan. Walaupun demikian, tentu bukan pendidikan gratis. Sebab, kalau ingin mutu sekolah semakin baik, tentu diperlukan biaya yang tinggi juga.
Bagaimana pendidikan di perguruan tinggi? Selain berbagai beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi dan mahasiswa miskin selama menempuh pendidikan, pemerintah juga menyediakan beasiswa yang diberikan pada saat mahasiswa mendaftar di perguruan tinggi.
2. Faktor Penghambat
a. Kemiskinan
Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit. Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Akibatnya, tingkat kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan terbatas. Dengan hilangnya kemiskinan, dengan sendirinya masyarakat akan mudah mengakses berbagai fasilitas dasar dan memudahkan mobilitas.
b. Diskriminasi
Diskriminasi berarti pembeda perlakuan karena alasan perbedaan suku, agama, rasa, golongan, dengan begitu dapat menghambat mobilitas.
D. Pluralitas Masyarakat Indonesia
Masyarakat indonesia dikenal sebagai masyarakat religius. Beberapa agama dan banyak suku bangsa dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Kata “plural” berasal dari bahasa inggris yang artinya “jamak”, sednagkan “pluralitas” berarti kemajemukan. Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti yang sama dengan kemajemukan masyarakat Indonesia.
1) Perbedaan Agama
Ada banyak agama yang ada di Indonesia seperti agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, Konguchu yang berbeda-beda tempat persembahayangan nya dan kepercayaannya.
2) Perbedaan Budaya
Apa saja yang mempengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia? Banyak hal yang memengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia.
3) Perbedaan Lokasi
Dengan wilayah daerah Indonesia yang beragam, contoh masyarakat Jawa dan Kalimantan dengan perbedaan kondisi alam yang berbeda menyebabkan perbedaan hasil budaya.
4) Perbedaan Agama/Keyakinan
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa agama di Indonesia banyak, misalnya Hindu Budha yang banyak meninggalkan kebudayaan seperti patung, dan relif pada dinding candi.
5) Perbedaan Suku
Bangsa Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik suku bangsa. suku sunda, suku Melayu, dan suku Madura secara berurutan adalah kelompok terbesar berikutnya di negara ini.
6) Perbedaan Pekerjaan
Pekerjaan ada formal dan non formal, biasanya pekerjaan formal terkait dengan aturan contoh guru sedangkan pekerjaan non formal yang tdiak terikat dengan waktu contoh tukang bakso keliling. Keberegaman budaya telah memberikan manfaat besar bagi bangsa ini contohnya dalam bidang bahasa. Potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata di Indonesia, yang bisa mendatangkan devisa.
2. Peran dan Fungsi Keberagaman Budaya
Tarian daerah sebagai salah satu kekayaan seni budaya bangsa Indonesia menjadi salah satu daya tarik bangsa-bangsa asing. Kekayaan kesenian berupa tarian daerah menjadi salah satu daya pikat wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Berikut peran dan fungsi keberagaman budaya dalam pembangunan nasional:
a. Sebagai Daya Tarik Bangsa Lain
Kebudayaan yang masih berkembang di Yogyakarta merupakan salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Yogyakarta.
b. Mengembangkan Kebudayaan Nasional
Sebagai contoh adalah Batik, karena batik adalah hasil dari budaya lokal yang dapat memperkenalkan ke mancanegara dan dapat mengembangkan kebudyan nasional.
c. Tertanamnya sikap Toleransi
Perbedaan kebudayaan adalah hal biasa, tidak perlu dipertentangkan. Setiap budaya ingin dikembangkan. Perlu sikap saling mendukung serta kebersamaan dalam upaya mengembangkan kebudayaan. Kebudayaan Indonesia bukan milik satu suku bangsan, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.
d. Mendorong Inovasi Kebudayaan
Inovasi kebudayaan adalah pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik. Bentuk-bentuk inovasi kebudayaan dapat terjadi karena akulturasi dan similasi.
E. Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial
1. Pengertian KonflikMenurut Robert M.Z, Lawang, Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya.
2. Faktor-faktor Penyebab Konflik Sosial
a. Perbedaan Individu
b. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
c. Perbedaan kepentingan
d. Perubahan-Perubahan Nilai yang Cepat
3. Akibat-akibat Konflik Sosial
a. Meningkatnya Solidaritas Sesama Anggota Kelompok
b. Retaknya Hubungan Antarindividu atau Kelompok
c. Terjadinya Perubahan Kepribadian para Individu
d. Rusaknya Harta Benda dan bahkan Hilangnya Nyawa Manusia
e. Terjadinya akomodasi, Dominasi, Bahkan Penaklukan Salah Satu Pihak yang Terlibat dalam Pertikaian.
4. Cara Menangani Konflik
1) Menghindar
2) Memaksakan Kehendak
3) Menyesuaikan Kepada Keinginan Orang Lain
4) Tawar Menawar
5) Kolaborasi
5. Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.
6. Bentuk-bentuk integrasi sosial:
a. Integrasi normatif: integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat.
b. Integrasi fungsional: integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat.
Integrasi koersif: integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan.
7. Proses integrasi dilakukan melalui dua hal, yaitu:
1) Asimilasi: bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap kebudayaan.
2) Akulturasi peroses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru) sehingga kebudayaan asing(baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat aslimkebudayaan penerima.
Pertanyaan:
1. Jelaskan pengertian mobilitas sosial?2. Mengapa kemiskinan menjadi faktor penghambat mobiltas sosial?
3. Bagaimana perbedaan agama di Indonesia?
4. Sebutkan dan jelaskan peran dan fungsi keberagaman budaya dalam pembangunan nasional?
5. Jelaskan proses integrasi?